Welcome Guys

Silahkan berlangganan artikel via email, artikel baru secara otomatis akan terkirim ke email anda. Terima kasih

Enter your email address:

Muslimah Kunci Kemajuan Negara-Negara Islam

Written By Dailynomous on Minggu, 25 Desember 2011 | Minggu, Desember 25, 2011

Islam menghargai dan menghormati posisi perempuan. Faktanya, di sejumlah negara Islam, posisi perempuan masih terpinggirkan. Dalam konferensi Perubahan Masyarakat Islam dan Peranan Perempuan, yang diselenggarakan Organisasi Konferensi Islam di Istanbul, PM Turki, Reccep Tayyip Erdogan, mengatakan pentingnya negara-negara Islam untuk menghargai dan menghormati hak-hal perempuan.

Ia juga mengharapkan negara-negara Islam dapat menekankan pentingnya kebijakan yang melindungi perempuan dari tindak kekerasan. Kebijakan itu, kata Erdogan, dimulai dengan komitmen menjalankan kebijakan dengan konsisten dalam mempromosikan kesetaraan gender dan merancang bentuk representasi seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam segala bidang.

"Saya kehilangan seorang ibu bulan lalu, dari situ saya kian teringat dengan perkataan Nabi Muhammad yang menyatakan surga berada di bawa telapak kaki ibu. Pernyataan Nabi menandakan Islam menghormati posisi perempuan," kata Erdogan seperti dikutip todayszaman.com, Sabtu (24/12).

Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, mengatakan peran perempuan Muslim telah membawa perubahan positif dalam revolusi Arab. "Apa yang telah dicapai di negara-negara itu mungkin karena perempuan berdiri berdampingan dengan pasangannya," jelasnya.

Ihsanoglu juga menekankan, hanya melalui peningkatan partisipasi perempuan dalam bidang politik, sosial dan lainnya masyarakat akan menemukan jalan menuju kemajuan dan perkembangan yang berarti. "Meskipun fakta di lapangan menunjukkan perkembangan positif dalam peranan perempuan dalam dekade terakhir, masih ada pekerjaaan rumah yang belum selesai," kata dia.


sumber : Republika
Minggu, Desember 25, 2011 | 2 komentar | Read More

Apakah Kau Tahu Bahwa Allah Sangat Menyayangimu?

Written By Dailynomous on Kamis, 08 Desember 2011 | Kamis, Desember 08, 2011

Apakah kau bahagia sekarang? atau kau sedang berduka? Apapun keadaanmu sekarang, tahukah kau bahwa Allah masih dan sangat menyayangi dan mengasihimu.
Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan ketika ketika kau tidak mengingat dan menyebut namanya saat kau mulai makan karena begitu lapar? Lihat bahwa allah tetap memberimu kenikmatan dalam rasa tanpa sedikitpun mencabut rahmatnya itu. Rasakanlah betapa malah badanmu bertambah segar dengan sangat, setelah makananmu mengisi lancar kelesuan dan keletihan ragamu.
Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia melihat jelas kelakuan mulutmu tiada henti mengatakan dusta, fitnah, mengadu domba dan mengelarkan rentetan kemaksiatan yang menghancurkan dirimu sendiri dan sesamamu? Mungkin jika manusia yang menyaksikan semua itu, wajahmu akan dipenuhi dengan tamparan dan tiada lagi kehormatan atasmu. Namun Allah juga masih mengampunimu saat kau meminta maaf dan hanya Allah lah yang selalu maha menghargai sebuah taubatmu.
Apakah kau tahu bahwa allah sangat menyayangimu, bahkan saat Dia jelas- jelas melihatmu bermaksiat? Bisa saja saat itu dia mengambil nyawamu dan atau mengadzabmu dengan seribu satu siksa. Namun lihatlah, bahwa dalam keadaan kau berdosa, Allah malah mengangkat derajatmu setelah kau melepas semua jubah kejahatanmu.
Apakah kau tahu bahwa Allah sangat mencintaimu, bahkan saat kau tetap memakinya denga sejuta keluhan yang kau rasa akibat kekurangan dan kesakitanmu di dunia?.Yakinlah saudaraku, bahwa Allah tidak sedang mendholimimu, betapa sayangnya Allah subhanahu wata'ala kepada para hambanya. Dalam jatuhmu yang benar- benar di titik nadir, itu semua adalah karena ulah dirimu sendiri. Dan bukannya Allah membiarkan kau tetap berada di titik itu tanpa sedikit menolongmu. Lihatlah, bahwa sebenarnya tidak kau punya kesempatan lain untuk lari selain dekat dengan Allah. Dan semua hanya tinggal bagaimana kau memilih saja, tetap keras kepala, dan atau meminta ampun dan kemudian Allah akan senantiasa menolongmu.
Apakah kau tahu bahwa Allah sangat menyayangimu?...
Mungkin banyak dari kita yang telah tahu namun tidak sadar dan atau malah tidak mau tahu.
Ketahuilah saudaraku, Allah senantiasa Menyayangimu, dalam keadaan apapapun dirimu, tanpa syarat apapun seperti yang diinginkan manusia dan tanpa pamrih apapun seperti yang diharapkan manusia. Maka apakah kau akan tetap membiarkan dirimu menjadi hamba yang tidak tahu trimakasih dengan tetap membiarkan dirimu sendiri dalam kejahatan yang sama dan berulang- ulang setiap hari?.
Lihatlah dirimu saudaraku,mungkin diantara tubuh dan jiwamu ada salah satu yang bertentangan dengan dirimu, sehingga sulit kau atur. Kaupun bernasib sama dengan begitu banyaknya orang yang ternyata susah bahkan tak bisa bersahabat dengan diri mereka sendiri. Maka, sadarilah bahwa yang paling menyayangimu dan paling mengerti dirimu bahkan lebih dari dirimu sendiri, dalam keadaan bagaimanapun dirimu, siapapun dirimu, dan apa adanya kamu, hanyalah Allah saja. Allah yang selalu siap kapanpun, dan dimanapun menjadi sahabat dan tempatmu berbagi, dan yang pasti akan sangat lebih baik dari pada cara dirimu sendiri menjadi sahabat bagi dirimu. Kasih sayangnya kepadamu adalah lebih sangat mempesona dari hubungan baik yang terbaik yang pernah diberikan oleh makhluk di dunia ini untukmu. Lalu alasan apa yang kemudian membuatmu masih keras hati dan masih menjauh dari Allah Subhanahu Wata'ala?
Kamis, Desember 08, 2011 | 2 komentar | Read More

Produsen India Luncurkan Islamic Smartphone dengan Kompas ke Makkah

Sebuah smartphone Islam telah diluncurkan dengan sebuah kompas yang menunjuk secara permanen ke arah Makkah dan Al-Quran yang sudah di download.

Penemu dari Enmac di India mengatakan bahwa mereka berfokus pada teknologi religius saat merancang telepon baru tersebut.

Dan pasar yang naik-turun seperti India memiliki pengguna telepon seluler dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan lebih dari 850 juta pelanggan termasuk petani dan tukang becak.

Anuj Kanish, yang telah meluncurkan Enmac di India, mengatakan kepada The Telegraph: "India memiliki sekitar 180 juta Muslim dan penetrasi ponsel di komunitas itu masih kurang.

"Tapi ketika sebuah produk atau layanan menarik tersedia, ia memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah pengguna. Sejauh ini, kami telah memiliki respon yang luar biasa untuk produk tersebut.'

Dia menambahkan: "Agama memiliki tempat yang sangat penting dalam masyarakat India, demikian juga memiliki ponsel. Tujuan kami adalah untuk membawa sebuah perangkat yang melayani kedua bagian, produk tersebut adalah kombinasi dari keduanya, teknologi dan agama, yang pertama dari sejenisnya di India. '

Enmac menerjemahkan Al-Quran dari bahasa Arab ke 29 bahasa, dan termasuk ucapan Hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam, dan panduan untuk Muslim India tentang cara melakukan ritual haji di Makkah dan Madinah.

Kanish mengatakan perusahaannya telah memfokuskan pada 'teknologi agama' untuk membantu pelanggan dengan kehidupan yang sibuk untuk 'tetap terhubung dengan Tuhan. "


Sumber : [Voa-Islam]
Kamis, Desember 08, 2011 | 1 komentar | Read More

Jadi Muslimah, Jessica Fay Tidak Lagi Dijuluki 'Si Blonde Bodoh'

 Rambut pirang Jessica Fay kini tertutup balutan kain. Ya, ia telah menjadi seorang Muslimah dan konsisten mengenakan jilbab. "Akhirnya, aku tidak lagi mendengar cemooh yang mengatakan diriku sebagai 'si pirang bodoh'," ungkap Jessica seperti dikutipcolumbiamissourian.com, Rabu (7/12).

Selama dua tahun terakhir, Jessica mendalami Islam. Ia tak mau hanya sekedar bersyahadat.Tak lama setelah menyatakan keislamannya, ia pun memutuskan mengenakan jilbab.

"Ada banyak alasan aku memutuskan mengenakan jilbab. Alquran telah mengajarkan bagaimana seorang Muslimah berpakaian yakni menutupi kepala sampai kaki, dengan sebagian besar lengan tertutup," kata dia.

Ia sadar putusannya menjadi Muslim dan mengenakan jilbab akan menarik perhatian lingkungan di sekitarnya. Ia pun menjadikan pandangan orang lain sebagai latihan memperkuat keimannya. "Aku merasa bahagia. Aku tidak lagi melihat pria melihat tubuhku. Mereka justru mengalihkan perhatian ke objek yang lain," kata dia.

Jessica mengaku semenjak mengenakan jilbab, ia merasa lebih terhormat dan bermartabat."AKu tidak perlu menunjukan bagian tubuhku untuk mendapatkan rasa hormat dari seorang pria," ungkapnya.

Kembali Muslim

Jessica butuh beberapa tahun untuk beradaptasi mengenakan jilbab. Ia mengawali jilbab saat umrah ke Tanah Suci. Di sana, Jessica kian mantap mendalami Islam. Ia kian kuat karena bertemu saudara-saudara seiman dari segala penjuru dunia.

Jessica lalu menyebut keputusannya berpindah agama merupakan proses pembalikan. "Dalam Islam, apa yang mereka yakini adalah semua bayi dilahirkan muslim. Jika keluarga mereka bukan Muslim, mereka belajar agama yang berbeda, maka saat ia menjadi Muslim artinya bukan berpindah tetapi kembali," katanya.

Bagi Jessica yang tidak dibesarkan dalam lingkungan Muslim, menjadi Muslim merupakan hal yang sulit. Ia harus melawan arus budaya yang berbeda jauh. Ia diwajibkan shalat lima waktu, tidak mengkonsumsi alkohol, berhubungan seks diluar nikah dan dilarang mengkonsumsi babi.

"Sulit awalnya," kata dia.

Namun, ia beruntung. Lingkungan tempat ia tinggal begitu terbuka dengan perubahan dirinya. Mereka bahkan tertarik untuk berdiskusi tentang Islam. "Aku seorang kulit putih. Mereka tentu penasaran dengan apa yang aku kenakan. Tapi aku senang, mereka begitu terbuka," kata dia.

Fay mengatakan ia berharap penampilannya akan membantu mereka yang tidak memahami Islam untuk mengajukan pertanyaan. Dia ingin menjadi Muslim yang baik dengan menjaga kehormatan agamanya.

"AKy berharap dapat berbicara banyak tentang Islam kepada mereka yang belum memahaminya. Aku sebenarnya orang yang pemalu tapi aku akan coba untuk menjalankan tugasku menyebarkan syiar  Islam," ujarnya.



Kamis, Desember 08, 2011 | 0 komentar | Read More

Terapkan 'Spiritual Enterpreneur', Absen Kayawan Dilakukan dengan Shalat Dhuha

Menggunakan sidik jari atau memasukkan kartu ID sudah biasa dijadikan pertanda 'masuk kerja'. Namun, bagi bisnis yang dikelola oleh Hendi Setiono (28 tahun), pemilik kedai 'Kebab Baba Rafi', absen karyawan dilakukan dengan menunaikan shalat dhuha.

Outletnya yang terletak di Pondok Labu, berdekatan dengan masjid. Karyawan diharapkan shalat dhuha di masjid dekat outlet sebagai pertanda mereka masuk kerja. Ia menyatakan ingin menerapkan spiritual enterpreneur dalam menjalankan usahanya.

Cara "absen" seperti ini sudah ia terapkan usai bulan Ramadhan kemarin. "Kami menggunakan cara seperti itu agar para karyawan juga ikut berdoa untuk kelancaran usaha. Kalau yang berdoa cuma owner-nya saja kan kurang, lebih baik kalau karyawannya juga ikut mendoakan," ujar dia kepada Republika usai mengisi acara Bincang Bisnis Kreatipeneur Republika, Kamis (8/12) di kampus Bina Sarana Informatika (BSI).

Ia berharap, di tahun depan ibadah shalat dhuha ini bisa dijalankan oleh semua karyawannya. Ia mencoba menerapkan model absen yang unik ini atas saran ustaz Yusuf Mansur. "Selain bersedekah, kami ingin menerapkan shalat dhuha agar rezeki kami jadi tambah berkah," kata dia. Model ini juga dilakukan oleh kedai lain seperti ayam bakar mas Mono, dan warung Steak.

Sebagai seorang muslim, ia sangat yakin bahwa sedekah akan membuat rizki semakin berkah. Ia juga telah menerapkan infak 2,5 persen bagi karyawannya yang langsung dipotong dari uang gaji yang diberikan. "Ada juga yang secara suka rela infaknya sudah sampai 5 persen, kata dia.


[Republika-Online]
Kamis, Desember 08, 2011 | 0 komentar | Read More

Tips Mengelola Waktu

Written By Dailynomous on Jumat, 22 Juli 2011 | Jumat, Juli 22, 2011

“Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Mereka saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran” (QS Al Ashr: 1-3)

Semua manusia telah diberikan Allah Swt anugerah berupa waktu 24 jam sehari. Hasan Al Banna mengatakan bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali.

Kita harus memanfaatkan dan memberdayakan waktu sebaik mungkin agar kita bisa meraih keberhasilan. Keberhasilan setiap orang berbeda-beda tergantung dari kecerdasan menejemen waktu.

Kita tidak tahu berapa lama masa hidup kita di dunia. Yang terpenting, kita harus memiliki karya besar untuk menjadi orang yang mulia karena memperjuangkan umat Islam. Kita harus mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kita harus memiliki kiat-kita jitu untuk mengatur waktu.

Teladan Rasulullah saw dan Para Sahabat

Rasulullah saw telah memberi teladan kepada kita dalam memanfaatkan waktu hidupanya. Beliau tidak terlalu banyak tidur, karena di malam hari melakukan sholat malam sampai kakinya bengkak. Di siang hari beliau menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat handal. Dalam waktu 23 tahun, beliau mampu membangun peradaban Islam. Beliau mengikuti 80 peperangan bersama para sahabatnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun demikian, beliau juga mampu membagi waktu untuk menyantuni fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat.

Para sahabat nabi juga memberikan teladan yang luar biasa kepada umatnya. Zaid bin Tsabit ra, sekretaris dan penghimpun Al Qur’an dalam sebuah mushhaf, dapat menguasai bahasa Parsi hanya dalam waktu 2 bulan. Anas bin Malik yang menjadi pelayan rasulullah saw sejak usia 10 tahun dan hidup bersama rasul selama 20 tahun, telah meriwayatkan 2286 hadits.

Demikian pula para ulama generasi berikutnya. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari. Abu Bakar Al-Anbari mampu membaca sebanyak sepuluh ribu lembar. Syekh Ali At-Thantawi mampu membaca 100-200 halaman setiap hari. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.

Beberapa Tips Mengelola Waktu Secara Efisien dan Efektif

Pastikan Perbuatan Kita adalah Amal Sholeh
Kita harus yakin bahwa perbuatan yang kita rencanakan dan kita lakukan adalah perbuatan yang diperintahkan oleh Allah Swt SWT dan tidak dilarang oleh-Nya.

Buatlah Agenda Harian
Buat sehari sebelumnya (sebelum tidur malam), atau pagi-pagi. Buatlah tabel jadwal harian beserta jam-jamnya. Lebih baik lagi jika dibuat berdasarkan rencana agenda tahunan, bulanan dan mingguan. Analisa waktu sibuk dan waktu kosongnya

Hindari Menunda-nunda Pekerjaan
Usahakan setiap pekerjaan yang sudah kita rencanakan diselesaikan dengan baik. Jangan sampai menunda suatu pekerjaan yang penting dan menggantinya dengan pekerjaan yang kurang penting. Menunda pekerjaan penting akan membuat kita kehilangan waktu untuk mengerjakan yang lain. Selanjutnya pekerjaan yang menumpuk akan mengurangi konsentrasi kita


Disiplin dalam Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Buatlah catatan tugas-tugas bermanfaat yang harus dikerjakan. Tingkatkan kecepatan dan ketepatan kita dalam menyelesaikan pekerjaan. Setiap muslim sebenarnya telah terlatih disiplin dalam melaksanakan sholat wajib 5 kali sehari, shaum romadhon sebulan penuh, sholat ‘id setahun sekali, dll.

Manfaatkan Jadwal Kosong
Jika ada waktu kosong, kita harus menjauhi perbuatan dan perkataan yang sia-sia (QS Al Mu’minun: 3). Isilah dengan aktivitas bermanfaat seperti menghafal Al-Quran, buku, ibadah sunnah, dan lainnya.

Mengerti Prioritas
Ketika terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan waktunya, tentukan prioritas baik dilihat dari sisi agama, kekeluargaan, social, sekolah, karier, dan lainnya.


Sediakan Jam di Tempat yang Mudah Dilihat Dimana-mana
Kita jadi lebih mudah untuk mengecek waktu sesuai dengan agenda yang telah kita buat.

Patuhi Jadwal
Bangun tidur periksa agenda harian yang telah dibuat semalam, agar jangan sampai ada yang terlewatkan. Jangan sekali-kali kita menggantinya, kecuali ada kegiatan yang sangat penting.

Menganalisa Hasil
Check list pekerjaan yang telah diselesaikan. Catat pekerjaan yang belum selesai dan perlu dilanjutkan besok. Buatlah catatan kecil di malam hari yang berisikan jadwal kegiatan kita esok hari.

Koreksi Kesalahan yang Telah Dilakukan
Sebelum kita membuat jadwal untuk besok pagi, koreksi kesalahan yang telah dilakukan hari ini. Evaluasi apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini harus diselesaikan untuk mencegah kesalahan serupa terjadi lagi. Kita harus berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Manfaatkan Waktu Perjalanan
Kalau kita sering ada dalam perjalanan, sebaiknya membawa buku-buku tipis seperti buku saku yang mengandung materi-materi pengetahuan penting, qur’an kecil, buku-buku doa/dzikir, buku catatan, dll. Sehingga perjalanan kita lebih bermakna.

Berani dan Tegas
Belajar untuk berkata tidak, untuk menghindari percakapan yang tidak penting, bergosip ria, ngobrol ngalor-ngidul yang tidak bermanfaat, dan mampu menolak ajakan kepada aktivitas yang kurang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda, “Sejelek-jelek umatku ialah yang paling banyak omongnya, bermulut besar, dan berlagak sok pintar. Dan sebaik-baik umatku ialah mereka yang baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dalam al Adab al Mufrad dari Abu Hurairah).

Berhitung Pahala dan Dosa
Kita mengatur waktu sedemikian rupa agar apa yang kita lakukan sekarang memiliki manfaat jangka panjang. Pertimbangan seorang muslim adalah kebaikan dunia dan akhirat. Nabi bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian”.

Kreatif
Tingkat kreatifitas seseorang menunjukkan kepiawaiannya dalam mengisi waktu hidupnya sehingga terjadi perubahan dan perbaikan kualitas hidup. Orang-orang kreatif tidak akan kebingungan harus berbuat apa saya ini? Atau apa yang dapat saya lakukan? Sehingga orang yang kreatif akan terhindar dari perasaan sia-sia.

Delegasikan Tugas Tugas Rutin yang Tidak Vital
Pada saat terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan, kita bisa mendelegasikan pekerjaan rutin yang tidak vital dalam batas waktu tertentu.


Jangan Bekerja Tanpa Agenda
Bekerja tanpa perencanaan yang matang akan menghasilkan hasil yang kurang maksimal dan akan sulit untuk dievaluasi.

Khatimah
Waktu adalah pedang. Waktu bisa bermanfaat atau bahkan membahayakan pemiliknya. Bila kita mampu mengelola waktu dengan baik, berarti kita telah mampu mengelola diri sendiri, bahkan kita akan mampu membantu orang lain mengelola waktunya.

Sebagai muslim, kita harus tahu bahwa yang paling berharga di dunia ini adalah iman. Setelah itu, yang paling berharga bagi kita sebagai makhluk hidup adalah waktu. Oleh karena itu janganlah kita membiarkannya terbuang sia-sia. Kita harus merasa rugi dan berdosa jika kita mengisinya dengan bersantai-santai, berbicara sia-sia, berjalan sia-sia, memboroskannya dengan sia-sia.

Untuk menjadi orang yang efektif dalam mengatur waktu, kita harus mampu melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan syariat Islam. Kita mampu memenuhi kewajiban kita yang merupakan hak Allah Swt dalam seluruh aspek kehidupan. Kunci efektivitas waktu ialah bila kita selesai menuntaskan suatu urusan, segera bersiap untuk mengerjakan urusan lainnya.

Kita harus selalu berusaha menjadikan setiap detik hidup kita bermanfaat. Setiap detik begitu berarti untuk meningkatkan kualitas iman dan pemahaman terhadap kebenaran Islam. Di tengah system kehidupan kapitalis saat ini, kita harus berdakwah untuk memperjuangkan syariat Islam agar bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita yakin bahwa yang kita lakukan dianggap sebagai amal sholeh dan bernilai pahala di mata Allah Swt SWT. Wallahu’alam


Ummu Hafizh
Ketua Departemen Wanita DPP HDI
Jumat, Juli 22, 2011 | 20 komentar | Read More

Prof Dr KH Achmad Satori : Umat Islam Masih Anggap Puasa Sebatas Formalitas

Tak sedikit Muslim yang menganggap puasa sebatas formalitas. Maksudnya, hanya meninggalkan hal-hal yang membatalkan saja, tapi mengesampingkan makna puasa yang mengarah pada usaha menuju Muslim yang kaffah.

Demikian diungkapkan ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI),  “Lihat saja, ketika berbuka, kita lupa lalu makan kenyang, ketika malam hari justru dihabiskan untuk nonton bola atau acara televise ketimbang berdzikir,”

Menurut Satori, Rasullah SAW sudah memprediksikan itu dengan mengatakan banyak orang berpuasa hanya untuk mendapatkan lapar dan haus. Tapi tidak mendapatkan manfaat berpuasa secara menyeluruh. “Di luar menahan lapar dan haus, kita tidak berpuasa,” kata dia.

Satori mengatakan guna mengembalikan makna puasa sebagaimestinya, perlu peranan semua pihak dalam hal ini keluarga, masyarakat dan pemerintah. Menurut dia, peranan da’i dengan beragam cara berdakwah sulit untuk mengubah kondisi itu tanpa peranan ketiga pihak tadi. “Setiap Muslim adalah da’i. Jadi, hal yang keliru hanya mengandalkan para da’i untuk menciptakan suanana ramadhan yang diridhai Allah,” kata dia.

Faktor keluarga misalnya, kata Satori, memiliki pengaruh besar dalam pembentukan mental dasar setiap Muslim. Dari keluarga, pada dasarnya setiap Muslim telah dibekali iman dan takwa yang luar biasa. Namun, dikala masuk ke dalam lingkaran sosial dalam masyarakat, kondisinya jelas berbeda. Dalam masyarakat, bertebaran maksiat demikian pula dengan kehadiran tayangan minim manfaat.

Menurut Satori, masyarakat sewajarnya menciptakan suasana yang kondusif bagi setiap Muslim untuk menjaga keimanan dan ketakwaannya. Tanpa dipungkiri, pengaruh masyarakat demikian besar. Saat berbicara tentang masyarakat, maka disinilah posisi pemerintah selaku pemangku kebijakan untuk mengarahkan masyarakat membentuk situasi dan kondisi yang kondusif. “Jadi, semua pihak harus berperan. Dengan begitu, Ramadhan dapat melahirkan pribadi-pribadi Muslim yang tangguh,” pungkas dia.





Oleh : Prof Dr KH Achmad Satori

sumber : republika
Jumat, Juli 22, 2011 | 2 komentar | Read More