“Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Mereka saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran” (QS Al Ashr: 1-3)
Semua manusia telah diberikan Allah Swt anugerah berupa waktu 24 jam sehari. Hasan Al Banna mengatakan bahwa, “Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali.
Kita harus memanfaatkan dan memberdayakan waktu sebaik mungkin agar kita bisa meraih keberhasilan. Keberhasilan setiap orang berbeda-beda tergantung dari kecerdasan menejemen waktu.
Kita tidak tahu berapa lama masa hidup kita di dunia. Yang terpenting, kita harus memiliki karya besar untuk menjadi orang yang mulia karena memperjuangkan umat Islam. Kita harus mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kita harus memiliki kiat-kita jitu untuk mengatur waktu.
Teladan Rasulullah saw dan Para Sahabat
Rasulullah saw telah memberi teladan kepada kita dalam memanfaatkan waktu hidupanya. Beliau tidak terlalu banyak tidur, karena di malam hari melakukan sholat malam sampai kakinya bengkak. Di siang hari beliau menjadi pedagang, pendakwah dan kepala pemerintahan yang sangat handal. Dalam waktu 23 tahun, beliau mampu membangun peradaban Islam. Beliau mengikuti 80 peperangan bersama para sahabatnya dalam waktu kurang dari 10 tahun. Namun demikian, beliau juga mampu membagi waktu untuk menyantuni fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat.
Para sahabat nabi juga memberikan teladan yang luar biasa kepada umatnya. Zaid bin Tsabit ra, sekretaris dan penghimpun Al Qur’an dalam sebuah mushhaf, dapat menguasai bahasa Parsi hanya dalam waktu 2 bulan. Anas bin Malik yang menjadi pelayan rasulullah saw sejak usia 10 tahun dan hidup bersama rasul selama 20 tahun, telah meriwayatkan 2286 hadits.
Demikian pula para ulama generasi berikutnya. Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari. Abu Bakar Al-Anbari mampu membaca sebanyak sepuluh ribu lembar. Syekh Ali At-Thantawi mampu membaca 100-200 halaman setiap hari. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
Beberapa Tips Mengelola Waktu Secara Efisien dan Efektif
Pastikan Perbuatan Kita adalah Amal Sholeh
Kita harus yakin bahwa perbuatan yang kita rencanakan dan kita lakukan adalah perbuatan yang diperintahkan oleh Allah Swt SWT dan tidak dilarang oleh-Nya.
Buatlah Agenda Harian
Buat sehari sebelumnya (sebelum tidur malam), atau pagi-pagi. Buatlah tabel jadwal harian beserta jam-jamnya. Lebih baik lagi jika dibuat berdasarkan rencana agenda tahunan, bulanan dan mingguan. Analisa waktu sibuk dan waktu kosongnya
Hindari Menunda-nunda Pekerjaan
Usahakan setiap pekerjaan yang sudah kita rencanakan diselesaikan dengan baik. Jangan sampai menunda suatu pekerjaan yang penting dan menggantinya dengan pekerjaan yang kurang penting. Menunda pekerjaan penting akan membuat kita kehilangan waktu untuk mengerjakan yang lain. Selanjutnya pekerjaan yang menumpuk akan mengurangi konsentrasi kita
Disiplin dalam Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Buatlah catatan tugas-tugas bermanfaat yang harus dikerjakan. Tingkatkan kecepatan dan ketepatan kita dalam menyelesaikan pekerjaan. Setiap muslim sebenarnya telah terlatih disiplin dalam melaksanakan sholat wajib 5 kali sehari, shaum romadhon sebulan penuh, sholat ‘id setahun sekali, dll.
Manfaatkan Jadwal Kosong
Jika ada waktu kosong, kita harus menjauhi perbuatan dan perkataan yang sia-sia (QS Al Mu’minun: 3). Isilah dengan aktivitas bermanfaat seperti menghafal Al-Quran, buku, ibadah sunnah, dan lainnya.
Mengerti Prioritas
Ketika terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan waktunya, tentukan prioritas baik dilihat dari sisi agama, kekeluargaan, social, sekolah, karier, dan lainnya.
Sediakan Jam di Tempat yang Mudah Dilihat Dimana-mana
Kita jadi lebih mudah untuk mengecek waktu sesuai dengan agenda yang telah kita buat.
Patuhi Jadwal
Bangun tidur periksa agenda harian yang telah dibuat semalam, agar jangan sampai ada yang terlewatkan. Jangan sekali-kali kita menggantinya, kecuali ada kegiatan yang sangat penting.
Menganalisa Hasil
Check list pekerjaan yang telah diselesaikan. Catat pekerjaan yang belum selesai dan perlu dilanjutkan besok. Buatlah catatan kecil di malam hari yang berisikan jadwal kegiatan kita esok hari.
Koreksi Kesalahan yang Telah Dilakukan
Sebelum kita membuat jadwal untuk besok pagi, koreksi kesalahan yang telah dilakukan hari ini. Evaluasi apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini harus diselesaikan untuk mencegah kesalahan serupa terjadi lagi. Kita harus berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Manfaatkan Waktu Perjalanan
Kalau kita sering ada dalam perjalanan, sebaiknya membawa buku-buku tipis seperti buku saku yang mengandung materi-materi pengetahuan penting, qur’an kecil, buku-buku doa/dzikir, buku catatan, dll. Sehingga perjalanan kita lebih bermakna.
Berani dan Tegas
Belajar untuk berkata tidak, untuk menghindari percakapan yang tidak penting, bergosip ria, ngobrol ngalor-ngidul yang tidak bermanfaat, dan mampu menolak ajakan kepada aktivitas yang kurang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda, “Sejelek-jelek umatku ialah yang paling banyak omongnya, bermulut besar, dan berlagak sok pintar. Dan sebaik-baik umatku ialah mereka yang baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dalam al Adab al Mufrad dari Abu Hurairah).
Berhitung Pahala dan Dosa
Kita mengatur waktu sedemikian rupa agar apa yang kita lakukan sekarang memiliki manfaat jangka panjang. Pertimbangan seorang muslim adalah kebaikan dunia dan akhirat. Nabi bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian”.
Kreatif
Tingkat kreatifitas seseorang menunjukkan kepiawaiannya dalam mengisi waktu hidupnya sehingga terjadi perubahan dan perbaikan kualitas hidup. Orang-orang kreatif tidak akan kebingungan harus berbuat apa saya ini? Atau apa yang dapat saya lakukan? Sehingga orang yang kreatif akan terhindar dari perasaan sia-sia.
Delegasikan Tugas Tugas Rutin yang Tidak Vital
Pada saat terdapat beberapa pekerjaan yang bersamaan, kita bisa mendelegasikan pekerjaan rutin yang tidak vital dalam batas waktu tertentu.
Jangan Bekerja Tanpa Agenda
Bekerja tanpa perencanaan yang matang akan menghasilkan hasil yang kurang maksimal dan akan sulit untuk dievaluasi.
Khatimah
Waktu adalah pedang. Waktu bisa bermanfaat atau bahkan membahayakan pemiliknya. Bila kita mampu mengelola waktu dengan baik, berarti kita telah mampu mengelola diri sendiri, bahkan kita akan mampu membantu orang lain mengelola waktunya.
Sebagai muslim, kita harus tahu bahwa yang paling berharga di dunia ini adalah iman. Setelah itu, yang paling berharga bagi kita sebagai makhluk hidup adalah waktu. Oleh karena itu janganlah kita membiarkannya terbuang sia-sia. Kita harus merasa rugi dan berdosa jika kita mengisinya dengan bersantai-santai, berbicara sia-sia, berjalan sia-sia, memboroskannya dengan sia-sia.
Untuk menjadi orang yang efektif dalam mengatur waktu, kita harus mampu melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan syariat Islam. Kita mampu memenuhi kewajiban kita yang merupakan hak Allah Swt dalam seluruh aspek kehidupan. Kunci efektivitas waktu ialah bila kita selesai menuntaskan suatu urusan, segera bersiap untuk mengerjakan urusan lainnya.
Kita harus selalu berusaha menjadikan setiap detik hidup kita bermanfaat. Setiap detik begitu berarti untuk meningkatkan kualitas iman dan pemahaman terhadap kebenaran Islam. Di tengah system kehidupan kapitalis saat ini, kita harus berdakwah untuk memperjuangkan syariat Islam agar bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita yakin bahwa yang kita lakukan dianggap sebagai amal sholeh dan bernilai pahala di mata Allah Swt SWT. Wallahu’alam
Ummu Hafizh
Ketua Departemen Wanita DPP HDI