Prof Dr KH Achmad Satori : Umat Islam Masih Anggap Puasa Sebatas Formalitas

Written By Dailynomous on Jumat, 22 Juli 2011 | Jumat, Juli 22, 2011

Tak sedikit Muslim yang menganggap puasa sebatas formalitas. Maksudnya, hanya meninggalkan hal-hal yang membatalkan saja, tapi mengesampingkan makna puasa yang mengarah pada usaha menuju Muslim yang kaffah.

Demikian diungkapkan ketua Ikatan Da’i Indonesia (IKADI),  “Lihat saja, ketika berbuka, kita lupa lalu makan kenyang, ketika malam hari justru dihabiskan untuk nonton bola atau acara televise ketimbang berdzikir,”

Menurut Satori, Rasullah SAW sudah memprediksikan itu dengan mengatakan banyak orang berpuasa hanya untuk mendapatkan lapar dan haus. Tapi tidak mendapatkan manfaat berpuasa secara menyeluruh. “Di luar menahan lapar dan haus, kita tidak berpuasa,” kata dia.

Satori mengatakan guna mengembalikan makna puasa sebagaimestinya, perlu peranan semua pihak dalam hal ini keluarga, masyarakat dan pemerintah. Menurut dia, peranan da’i dengan beragam cara berdakwah sulit untuk mengubah kondisi itu tanpa peranan ketiga pihak tadi. “Setiap Muslim adalah da’i. Jadi, hal yang keliru hanya mengandalkan para da’i untuk menciptakan suanana ramadhan yang diridhai Allah,” kata dia.

Faktor keluarga misalnya, kata Satori, memiliki pengaruh besar dalam pembentukan mental dasar setiap Muslim. Dari keluarga, pada dasarnya setiap Muslim telah dibekali iman dan takwa yang luar biasa. Namun, dikala masuk ke dalam lingkaran sosial dalam masyarakat, kondisinya jelas berbeda. Dalam masyarakat, bertebaran maksiat demikian pula dengan kehadiran tayangan minim manfaat.

Menurut Satori, masyarakat sewajarnya menciptakan suasana yang kondusif bagi setiap Muslim untuk menjaga keimanan dan ketakwaannya. Tanpa dipungkiri, pengaruh masyarakat demikian besar. Saat berbicara tentang masyarakat, maka disinilah posisi pemerintah selaku pemangku kebijakan untuk mengarahkan masyarakat membentuk situasi dan kondisi yang kondusif. “Jadi, semua pihak harus berperan. Dengan begitu, Ramadhan dapat melahirkan pribadi-pribadi Muslim yang tangguh,” pungkas dia.





Oleh : Prof Dr KH Achmad Satori

sumber : republika

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bau ramadah telah tercium sejak lama, jauh2 hari hati ini merindu kedatangannya. Moga berkah ramadhan dapt sampai kepada semua... Amin..

Anonim mengatakan...

terbukti ketika buka puasa saya langsung balas dendam dan akhirnya ga sanggup lagi untuk ibadah yg lain.

Posting Komentar